Kepulauan Togean adalah sebuah Taman Nasional di Kepulauan Togean yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang di resmikan pada Tahun 2004. Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-Una. Kepulauan Togean memiliki persentase penutupan karang yang tinggi, terlihat dari besarnya nilai persentase penutupan karang keras yang diamati oleh para peneliti. Dari beberapa stasiun yang diamati, persentase penutuan karang keras berada dalam kisaran nilai 32,78-74,74%. Nilai ini menunjukkan terumbu karang dalam kondisi dalam kategori sedang sampai dengan bagus.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memilikiTentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui. Oleh karenanya di hasilkan rantai makanan pada ekosistem terumbu karang yang akan di jelaskan pada blog ini.
Karang berfotosintesis dengan bantuan alga dan sinar matahari. Proses fotosintesis oleh alga menyebabkan bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida dan merangsang reaksi kimia sebagai berikut:
Ca(HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2
Fotosintesis oleh algae yang bersimbiosis membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposit cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik) dan tidak bersimbiose dengan zooxanthellae. Hasil dari fotosintesis berguna untuk hewan-hewan yang hidup pada ekosistem terumbu karang tersebut.
Indeks Mortalitas Karang
Gambar di atas merupakan Indeks mortalitas karang. Tingkat kematian karang terendah terdapat di stasiun Coral garden (0,141), dan tertinggi pada stasiun Katupat (0,551) dan stasiun Mini Canyon (0,536). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan karang hidup menjadi karang mati cukup signifikan di stasiun Katupat dan Mini canyon.
Data diatas dapat disimpulkan bahwa proses rantai makanan banyak terjadi di stasiun yang angkanya paling kecil.
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora-omnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Gambar rantai makanan pada ekosistem terumbu karang
Penjelasan rantai makanan pada ekosistem terumbu karang diatas yaitu :
Sinar matahari : berperan sangat penting dalam proses fotosintesis karang
Phytoplankton, zooxanthalae, rumput laut, alga merah : berperan sebagai produsen utama dalam proses rantai makanan yang terjadi pada ekosistem terumbu karang.
Zooplankton, larva invertebrate, ikan kecil, landak laut, bivalves, spons dan lain-lain : berperan sebagai konsumen tingkat I yang memakan phytoplankton, rumput laut, alga merah dan zooxhanthalae.
Molusca, crustasea, tigerfish, lobster, ikan-ikan sedang ( pemangsa konsumen tingkat I) : berperan sebagai konsumen tingkat II memangsa larva invertebrate, ikan kecil, zooplankton
Ikan hiu dan ikan-ikan karnivor lainnya (pemangsa konsumen tingkat II) : berperan sebagai konsumen tingkat III (tingkat tinggi) yang memakan ikan-ikan sedang, lobster, molusca, crustacean dan lain-lain.
Decomposer, bakteri dan fungi : berperan sebagai pengurai dari semua mahluk hidup yang telah mati di ekosistem terumbu karang.
Komentar Terbaru